Minggu, 29 Maret 2009

Balance Scorecard

The Balance Scorecard Strategy Map

Balanced scorecard adalah suatu tolak ukur yang dapat dijadikan sebagai gambaran dari setiap divisi atau untuk mempermudah dalam pengolahan suatu strategi map.


Gambaran Keuangan (Financial Perspective)

adalah sebagai alat ukur apapun dalam strategi perusahaan.
Perspektif keuangan merupakan lebih ke dalam menggunakan dan menganalisis pendapatan-pendapatan, baik pengulangan (sebelumnya) dan baru, berasal dari pelanggan (langganan) atau yang lainnya, margin-margin dan biaya-biaya adalah hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya.

Perspektif keuangan memberikan pengaruh kepada hubungan antara pernyataan tujuan keuangan dan tujuan lainnya yang kemudian diproses oleh mesin untuk menciptakan sebuah hasil.

Perspektif keuangan adalah sebagai kekuatan pengakuan dan pengertian untuk tujuan keuangan utama yang organisasi harus capai.

Nilai pemegang saham jangka panjang merupakan perolehan dari strategi produktivitas dan juga strategi pertumbuhan. Dimana strategi produktivitas berguna untuk struktur perkembangan biaya (pengelolaan biaya) dan mampu meningkatkan modal yang ada. Selain itu, strategi pertumbuhan dapat meningkatkan profit perusahaan dan juga mempertinggi jumlah pelanggan.

• Struktur perkembangan biaya :

- Mengurangi penggunaan kas.

Perusahaan mengurangi biaya-biaya dengan menurunkan biaya langsung dan tidak langsung. Seperti penurunan biaya memungkinkan perusahaan untuk memproduksi kuantitas output yang sama, sementara terjadi penurunan pengeluaran dalam tenaga kerja, material, energi, dan perlengkapan.

- Meningkatkan penghasilan dengan memproduksi barang lebih banyak.

Perusahaan meningkatkan jumlah produksi barang untuk mencapai pendapatan secara maksimal.

Berikut dibawah ini merupakan produk dan layanan yang diberikan oleh Perseroan, sebagai berikut:

• Ratelindo
Pada tahun 1996, Perseroan meluncurkan produk layanan Ratelindo merupakan layanan Fixed Wireless Access dengan teknologi E-TDMA yang didukung oleh Hughes Network System (USA). Pada tanggal 31 Maret 2007, pelanggan Ratelindo berjumlah 18.395 pelanggan.

• Esia
Pada bulan September 2003, Perseroan meluncurkan produk layanan Esia yang merupakan layanan FWA Limited Mobility dengan menggunakan teknologi CDMA 2000 1x. Keunggulan dari layanan FWA Limited Mobility adalah tarifnya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan layanan Seluler karena dikategorikan sebagai layanan telepon tetap. Potensi peminat layanan FWA Limited Mobility relatif sangat besar, terutama untuk pelanggan yang sebagian besar kegiatan telekomunikasi dilakukan di dalam satu area tertentu. Selain itu, jasa ini pun sangat diminati oleh pelanggan yang belum memiliki telepon rumah karena biaya pemasangan yang ringan dan waktu pemasangan yang cepat.

• Wifone
Pada bulan September 2006, Perseroan melakukan soft launch Wifone (Wireless Intelligent Phone Service), layanan telepon rumah tetap nirkabel yang dilengkapi dengan fitur yang sama dengan telepon genggam. Pelanggan yang membeli Wifone dapat menikmati tarif yang kompetitif dengan tarif reguler PSTN, karena Perseroan menawarkan tarif khusus untuk SMS, voice dan internet. Sementara itu, grand launch dilakukan pada awal tahun 2007.
Produk layanan Wifone dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Wifone prabayar dan pascabayar. Jumlah pelanggan Wifone per 31 Maret 2007 adalah 19,586 pelanggan yang penyajiannya masih tergabung dalam pelanggan Esia Pasca Bayar dan Esia Pra Bayar.

• EsiaTel
EsiaTel adalah merk dagang Perseroan untuk Wartel. Pelanggan EsiaTel terdiri dari Wartel dengan teknologi E-TDMA dan Wartel dengan teknologi CDMA.

• Wimode
Pada bulan April 2007, Perseroan melakukan soft launch atas produk Wimode, layanan internet berkecepatan tinggi, hemat terjangkau, dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Layanan Wimode terdiri atas layanan internet, layanan telepon untuk melakukan dan menerima panggilan dari atau ke telepon rumah, selular, panggilan jarak jauh, dan panggilan
internasional, layanan pesan untuk mengirim pesan SMS ke sesama operator ataupun ke operator lainnya, layanan nilai tambah untuk men-download content ataupun memilih ring back tone.


• Meningkatkan modal yang ada :

- Mengatur pengeluaran modal

Perseroan telah melakukan investasi yang cukup besar dalam infrastruktur jaringan dalam 3 (tiga) tahun terakhir. Sebagian besar pengeluaran modal Perseroan digunakan dalam rangka meningkatkan kapasitas layanan dan memperluas cakupan jaringan.
Selama tahun 2004, 2005 dan 2006 dan 3 bulan pertama pada tahun 2007, Perseroan melakukan pengeluaran investasi yang masing-masing mencapai jumlah keseluruhan Rp 331.350 juta, Rp 331.742 juta, Rp 723.745 juta dan Rp 199.955 juta. Pengeluaran investasi selama tahun-tahun tersebut dimaksudkan untuk memperkuat posisi Perseroan sebagai penyelenggara jasa dan penyedia jaringan telekomunikasi.
Dalam pelaksanaannya, pengeluaran modal mungkin tidak sama dengan yang direncanakan akibat berbagai faktor termasuk arus kas Perseroan di kemudian hari, hasil operasi, keadaan keuangan Perseroan, perubahan keadaan ekonomi di Indonesia, ketersediaan pemasok atau pendanaan lainnya dengan kondisi yang bisa diterima Perseroan, masalah teknis, atau hal lainnya yang dihadapi pada saat pengadaan atau pemasangan peralatan, perubahan perundang-undangan di Indonesia, perubahan rencana usaha dan strategi Perseroan, dan perubahan dalam nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing lainnya yang akan mempengaruhi nilai pembelian peralatan.

- Meningkatkan investasi

Tingkat hasil investasi menunjukan kemampuan perseroan dalam mengahasilkan laba dari aktiva dan laba dari ekuitas yang dimiliki perseroan. Perseroan, sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi adalah perusahaan yang memiliki karakter yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan pada umumnya di industri lain. Industri penyelenggara telekomunikasi ini adalah sebuah industri yang padat modal, yang digunakan untuk membiayai investasi pada alat-alat, jaringan dan infrastruktur telekomunikasi.
Untuk tahun 2007, jumlah kebutuhan investasi diperkirakan sebesar kurang lebih Rp 2 triliun dan akan dipenuhi dengan dana internal dan eksternal. Investasi tambahan ini akan digunakan dengan alokasi sebagai berikut:

- Investasi jaringan seluler: sebesar kurang lebih Rp 1.577 miliar, yaitu untuk melanjutkan pengembangan kapasitas dan memperluas cakupan layanan terutama untuk kota-kota baru di wilayah nasional.

- Investasi lainnya: sebesar kurang lebih Rp 423 miliar, yaitu untuk pengembangan teknologi informasi, layanan nilai tambah (VAS) dan pembelian peralatan pendukung operasional lainnya.

• Meningkatkan profit perusahaan :

- pengadaan sumber-sumber baru (produk-produk baru, sumber daya) PT BAKRIE TELECOM terus membuat inovasi baru dalam produk dan kualitasnya ditingkatkan agar dapat menghadapi persaingan global serta untuk meningkatkan profit perusahaan.

• Mempertinggi jumlah pelanggan :

- Meningkatkan keuntungan atas kesetiaan pelanggan

Perusahaan harus selalu setia melayani dengan baik agar para pelanggan merasa puas dan tidak beralih ke perusahaan lain. Dengan begitu, tujuan perusahaan dalam mencapai laba yang maksimal lebih mudah dicapai. PT BAKRIE TELECOM akan mengembangkan program-progam customer relationship management (CRM) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dari produk-produk yang ditawarkan dengan tujuan mencapai kepuasan pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar