Kamis, 09 April 2009

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN

Pendahuluan

Laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan juga digunakan sebagai sumber utama informasi keuangan dank arena itu laporan keuangan tersebut seharusnya disusun dan disajikan dengan mempertimbangkan kebutuhan para pemakai.
Laporan keuangan merupakan salah satu proses dari pelaporan keuangan, dimana laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Perusahan pelapor adalah perusahaan yang laporan keuangannya digunakan oleh pemakai yang mengandalkan laporan keuangan tersebut sebagai sumber utama informasi keuangan perusahaan.

Pemakai dan Kebutuhan Informasi

Laporan keuangan digunakan oleh pemakai yang berbeda-beda, meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha, pelaggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Beberapa kebutuhannya, meliputi :
a. Investor.
Informasi keuangan digunakan untuk membantu mereka menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Perusahaan juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

b. Karyawan.
Informasi keuangan digunakan untuk melihat stabilitas dan profitabilitas perusahaan, serta untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

c. Pemberi Pinjaman.
Tertarik pada informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar saat jatuh tempo.

d. Pemasok dan kreditor lainnya.
Tertarik pada informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama meraka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.


e. Pelanggan.
Berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama apabila mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

f. Pemerintah.
Berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan dan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

g. Masyarakat.
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan investor juga akan memenuhi sebagian besar kebutuhan pemakai lainnya karena investor merupakan penanam modal berisiko dalam suatu perusahaan.
Manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab dalam penyusunan dan juga penyajian laporan keuangan perusahaan meskipun mereka memiliki akses atas informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk menentukan bentuk dan isi informasi tambahan tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dan laporan keuangan yang diterbitkan didasarkan pada informasi yang digunakan manajemen tentang posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan.


Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki tujuan, yaitu untuk menyediakan informasi yang menyangkut atau berhubungan dengan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang dapat berguna ataupun bermanfaat dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan gambaran pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga memperlihatkan bagaimana pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang telah dipercayakan kepada mereka sehingga mereka dapat membuat keputusan ekonomi.

Posisi Keuangan, Kinerja, dan Perubahan Posisi Keuangan

Dalam pengambilan keputusan ekonomi,diperlukan adanya evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) dengan lebih baik kalau mereka mendapat informasi yang difokuskan pada posisi keuangan, dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut.

Posisi keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. sumber daya yang dapat dikendalikan,
untuk memprediksi kebutuhan pinjaman dan penghasilan bersih (laba) dan arus kas yang akan didistribusikan kepada pemilik hak dalam perusahaan di masa depan.

2. struktur keuangan,
untuk memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil meningkatkan lebih lanjut sumber keuangannya.

3. likuiditas dan solvabilitas,
untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam pemenuhan komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo.
Likuiditas : ketersediaan kas jangka pendek di masa depan setelah
memperhitungkan komitmen yang ada.
Solvabilitas : ketersediaan kas jangka panjang untuk memenuhi komitmen pada
saat jatuh tempo.

4. kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Informasi-informasi dalam laporan keuangan :
- informasi kinerja perusahaan
Diperlukan untuk menilai perubaha potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Dan untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber yang ada dan perumusah pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

- informasi perubahan posisi keuangan
Diperlukan untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan. Informasi digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut.

- informasi posisi keuangan dalam neraca
Dalam laporan keuangan, informasi perubahan posisi keuangan disajikan dalam laporan tersendiri.

Catatan dan Skedul Tambahan

Mencakup pengungkapan tentang risiko dan ketidakpastian yang mempengaruhi perusahaan dan setiap sumber daya dan kewajiban (obligation) yang tidak dicantumkan dalam neraca.


Asumsi Dasar
Dasar Akrual

Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual dimana pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

a. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ada dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.

b. Relevan
Disebut relevan apabila sudah dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

c. Materialitas
Informasi dipandang material apabila proses pengambilan keputusan oleh pemakai yang berdasarkan laporan keuangan dipengaruhi oleh kesalahan dalam pencatatan informasi keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan mencatat (misstatement).

d. Keandalan
Sebuah informasi keuangan dapat dianggap andal, apabila dapat memberikan informasi yang luput dari informasi yang dapat menyesatkan, terdapat kesalahan material, dan mampu memberikan penyajian yang jujur (faithful representation).

e. Dapat Diperbandingkan
Laporan keuangan harus dapat digunakan oleh pemakai untuk melakukan perbandingan posisi dan juga kinerja keuangan perusahaannya dengan perusahaan lainnya. Pengukuran dan penyajian atas dampak transaksi keuangan harus dilakukan secara konsisten. Dengan periode yang sama dan perusahaan yang berbeda.


Unsur Laporan Keuangan
a. Berkaitan dengan pengukuran posisi keuangan
- aktiva,
- kewajiban, dan
- ekuitas.
b. Berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi
- penghasilan
- beban
Posisi Keuangan
a. Aktiva
Sumber daya milik perusahaan yang berasal dari masa lalu dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.

b. Kewajiban
Hutang yang diperoleh demi mendapatkan manfaat ekonomi bagi perusahaan pada masa lalu.

c. Ekuitas
Hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Sewa guna usaha keuangan menimbulkan pos yang memenuhi definisi aktiva dan kewajiban dan diakui seperti itu dalam neraca penyewa guna usaha (lessee).

Aktiva
Perusahaan menggunakan aktiva untuk memproduksi barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keperluan pelanggan. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aktiva dapat mengalir dalam perusahaan dengan berbagai cara, yaitu :
1. digunakan baik sendiri maupun bersama aktiva lain dalam produksi barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan;
2. dipertukarkan dengan aktiva lain;
3. digunakan untuk menyelesaikan kewajiban; atau
4. dibagikan kepada para pemilik perusahaan.

Aktiva perusahaan diperoleh dari proses pembelian maupun produksi perusahaan yang kemudian dapat menghasilkan aktiva. Selain itu juga terdapat hubungan erat antara pengeluaran dengan perolehan aktiva walaupun kedua peristiwa ini tidak harus berlangsung secara bersamaan.

Kewajiban
Merupakan suatu tanggung jawab yang dimiliki oleh perusahaan untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Keputusan manajemen perusahaan untuk membeli aktiva di masa depan tidak dengan sendirinya menimbulkan kewajiban sekarang.
Dalam menyelesaikan kewajiban yang ada saat ini, perusahaan akan mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi di masa yang akan datang. Hal tersebut dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. pembayaran kas;
2. penyerahan aktiva lain;
3. pemberian jasa;
4. penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain; atau
5. konversi kewajiban menjadi ekuitas.

Kewajiban sering dianggap sebagai penyisihan yang menyangkut kewajiban masa kini dan memenuhi ketentuan lain dalam definisi tersebut, maka pos yang bersangkutan merupakan kewajiban meskipun jumlahnya harus diestimasi.
Ekuitas
Pada perseroan terbatas dalam setoran modal yang dilakukan oleh para pemegang saham, ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca. Klasifikasi tersebut dapat berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan pemakai laporan keuangan. Selain itu juga dapat memperlihatkan fakta akan perbedaan hak kepemilikan dalam kaitannya dengan penerimaan dividen.

Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan penghasilan bersih (laba) yang memiliki ketergantungan terhadap konsep dan pemeliharaan modal dalam penyusunan laporan keuangan. Pengukuran kinerja berdasarkan penghasilan bersih (laba) berkaitan langsung dengan penghasilan dan beban.
a. Penghasilan.
Merupakan penambahan atau pemasukan aktiva atau penurunan kewajiban yang terjadi selama satu periode dan menyebabkan kenaikan ekuitas tanpa kontribusi dari penanam modal.

b. Beban (expenses).
Berkurangnya aktiva atau terdapat kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas dan terjadi selama satu periode tanpa berhubungan dengan penanam modal.

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui apabila :
a. memiliki kemungkinan memperoleh manfaat ekonomi yang berasal dari pos tersebut; dan
b. pos tersebut memiliki nilai atau biaya yang dapat diukur dengan benar.

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran-pengukuran tersebut memiliki dasar-dasar yang berbeda, yaitu :
(a) Biaya historis. Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas dan kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban.
(b) Biaya kini (current cost). Aktiva dinilai dalam jumlah kas yang seharusnya dibayar bila aktiva diperoleh sekarang dan kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas yang tidak didiskontokan dan mungkin dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
(c) Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value). Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal dan kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian; yaitu kas yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayar kembali.
(d) Nilai sekarang (present value). Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dan kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang.

berdasarkan SAK per 1 Oktober 2004